« »

Antara Perawang dan Pelalawan


Pagi-pagi kami langsung berangkat dari hotel di Pekanbaru. Sekaligus check-out. Tapi Mas Etiko gak ikut karena ada janji ketemu ama Kakanwil BPN Riau. Tapi dia melepas alias memberangkatkan rombongan kami di lobby hotel. Kami pake dua mobil double cabin ala mobil proyek.:) Setelah muter-muter sebentar di Pekanbaru, kami pun langsung menuju Pelalawan dan Tembilahan. Di pedalaman Riau.....

Menginap di Grand Jatra Hotel Pekanbaru

Selama di Pekanbaru kemaren kami menginap di Hotel Jatra. Tepatnya sih The Grand Jatra Hotel. Tau gak, kalo Jatra itu kepanjangan dari Jawa Sumatra.;) Kami disini itu maksudnya adalah aku bersama Mas Sugeng Riyadi, Mas Etiko, Grace Th. Widyani, Jernih Sinaga, dan Dessy. Oh ya, aku dapat kamar di lantai enam tepatnya di kamar 630. Sungguh nomor kamar yang cantik. What a pitty, aku sekamar dengan Mas Sugeng Riyadi, menemani beliau. Hehehe.....

Pekanbaru, Kota yang Paling Cepat Perkembangannya di Sumatera

Bulan Oktober kemaren juga saya sempat ke Pekanbaru selama dua hari. Ini merupakan kunjunganku yang pertama kesini. Sekilas kotanya kecil tapi banyak banget proyek pembangunan gedung. Trus, pegawai negerinya aku lihat sih keren-keren. Waktu itu banyak yang pake baju Korpri tapi kesannya gak kumuh. Ternyata setelah dikasih tau Pak Sutrisno, orang PGN Pekanbaru, memang gajinya PNS disini tinggi. Soale selain gaji PNS yang skala nasional, mereka juga dapat tunjangan dari Provinsi Riau. Enak juga ya jadi Umar Bakri di Riau ini. Hehehe.....

Menginap di Harmoni Hotel Batam

Di bulan Oktober 2008 lalu saya menginap Hotel Harmoni bersama Mas Sugeng Riyadi, Grace Dwiyani, Jernih Sinaga, dan Desi, di Jalan Imam Bonjol, Nagoya, Batam. Ini hotel berbintang empat. Lokasi yang terbilang strategis diantara 2 restoran franchise, KFC disebelah kiri dan Mc Donal di sebelah kanan. Di seberang jalan ada circle K, minimarket yang menjual kebutuhan terbatas. Dibelakang terdapat beberapa pub dan toko-toko barang import serta 'kampung bule'.....

Batam itu Banyak Tamu

Batam ini nama kota dan nama pulau. Tapi bukan nama suku. Jadi, nggak ada suku atau orang Batam. Penduduk aslinya adalah orang/suku Melayu yang disebut orang Selat. Sehingga masuk akal kalo pulau ini pernah menjadi medan perjuangan Laksamana Hang Nadim. Kota Batam adalah salah satu kota di provinsi Kepulauan Riau, Indonesia. Aku sering kesini karena disini ada kantor cabang/distrik PGN, perusahan tempatku bekerja. Malah, tutup buku kantorku udah dua kali kesini. Nah , kebetulan bulan Oktober 2008 aku kembali ke Batam selama 2 hari.....

Vihara Gunung Timur, The Biggest Temple in Sumatera


Setelah tanya-tanya orang di Kampung Keling, akhirnya sampai juga saya ke Vihara Gunung Timur diantar Pak Fajar. Hehehe. Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar di Kota Medan, Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra. Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an. Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah, sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada persis di tepi Sungai Babura sehingga dianggap sebagian oleh orang, mempunyai fengshui yang baik lantaran dekat dengan air.....

Istana Maimoon, Istana Kuning

Istana Maimoon atau disebut Istana Maimun memang didominasi warna kuning, warna khas Melayu. Klo menurut buku Sejarah Singkat Istana Maimoon yang aku beli disitu seharga Rp 20.000,- sih istana ini didirikan dengan biaya Fl. 100.000 (atau setara 1 juta gulden Belanda) tahun 1888 dengan arsitek seorang tentara KNIL, Kapten Th. van Erp, dan dikerjakan oleh pemborong Italia. Bangunannya berdiri di atas tanah seluas 2.772 Meter persegi, menghadap Timur. Peletakan batu pertama tanggal 26 Agustus 1888 dilakukan oleh Sultan Maimun Al Rasyid Perkasa Alam Shah. Mulai ditempati tanggal 18 Mei 1891. Ini dapat dibaca pada sekeping marmer di kedua tiang ujung tangga naik. Jadi, usia istana ini sekarang sudah lebih dari satu abad.....

Buku Tamu (Guestbook) :